Jumat, 28 Desember 2012

" Pemilihan calon Direktur dan Satu Lilin Merah "

Alkisah, seorang Pengusaha kaya raya sekaligus orangtua tunggal ber-Putra 3 orang pemuda penerus usahanya itu sedang sakit. Dan si Ayah ingin sekali salah satu anak nya ini dapat menggantikan posisinya dikantor sebagai Direktur karena sang ayah tidak bisa bekerja teralu keras lagi.
Ketiga anaknya pun bersedia menggantikan tugas sang ayah, tapi sang ayah menginginkan hanya salah satu anaknya saja yang akan menggantikan tugas nya di kantor sebagai direktur. Supaya adil akhirnya sang ayah menguji ketiga anaknya tersebut dengan sebuah tantangan yang tidak pernah disangka-sangka oleh ketiga putranya tersebut.

Ayah              :  " nak, karena ayah sakit dan tidak bisa bekerja lagi dikantor. Ayah harap salah satu dari kalian dapat    menggantikan tugas ayah sebagai Direktur. Tetapi ayah akan menguji dan memberikan sebuah tantangan kepada kalian ber-tiga, supaya ayah adil kpd kalian dan ayah bisa tau siapa diantara kalian ber-tiga putra ayah yang pantas menggantikan ayah sebagai Direktur di kantor. Sebagai imbalannya jika kalian ayah nilai bisa meneruskan dan mengembangkan Perusahaan itu, maka ayah akan mewariskan Perusahaan itu untuk ketiga putra ku ".
Ketiga Anak    :  " Tantangannya apa ayah..? "
Ayah             :   " Ayah akan memberi kalian bertiga uang sebesar Rp. 5.000,- ". ayah ingin tau jika suatu hari kita jatuh miskin/terancam bangkrut perusahaan ayah tersebut dan di saku ayah hanya tersisa uang itu, maka apa yang akan kalian beli utuk membangun dan mengembangkan Perusahaan itu lagi..?? "

Pergilah ketiga putra tersebut dengan tanda tanya (?) besar apa yang akan mereka beli..
Keesokan harinya, mereka pun menemui sang ayah satu persatu..

putra 1           : " Ayah, uang Rp. 5000,- yang engkau beri aku belikan Spidol hitam ini dan aku membawa LapTop pemberian ayah waktu ulang tahun ku yang ke 17thn. Ayah bilang kado ini sebagai hadiah karena aku ingin sekali menjadi Programmer/ahli komputer ".
Ayah                :  " iya betul.. lalu kenapa kamu beli spidol hitam itu nak..? "
putra 1         :  " Jika aku yang terpilih menggantikan ayah sebagai Direktur, maka aku akan mengembangkan dan lebih memajukan perusahaan itu dengan program komputer rancangan ku sendiri (sambil putra 1 menjabarkan dengan detail rancangan program komputer dipapan tulis yang dibawanya).."
Ayah            :  " baiklah nak, ayah bangga kepada mu (sambil tersenyum dengan penuh pujian & hati senang).."

Selang beberapa lama, masuk lah putra 2 menemui sang ayah..

Ayah                :  " silahkan masuk putra ke-2 ku, apa yang kamu beli nak..?? ".
Putra 2             :  " uang Rp. 5.000,- yang ayah berikan, aku belikan satu pot kecil pohon.."
Ayah                :  " (dengan kaget dan heran) putra ke-2 ku, kenapa kamu belikan satu pot kecil pohon..?? "
Putra 2             :  " Perusahaan itu akan aku jaga dan aku rawat seperti sebuah pohon yang akan aku pupuk, aku sirami dengan air dan ku jaga sampai pohon itu tumbuh besar dengan bentuk yang indah..sehingga dapat melindungi orang yang berada dibawah pohon itu dari sinar marahari yang terik serta memberi kesejukan utk orang-orang yang berteduh dibawah pohon tersebut, yah.."
Ayah               :  " oOo..ayah mengerti maksud dari Filosofi mu itu nak, sangat indah sekali..(makin terkagum dengan putra ke-2 nya).."

Tidak berapa lama datanglah Putra ke-3 sang ayah..

Ayah             :  " anak bungsu ku, apa yang kamu beli nak..???"
putra 3          :  " maaf ayah, uang Rp. 5.000,- yang ayah beri kepada ku tidak aku belikan apa pun.."
Ayah             :  "(dengan sedih sang ayah menganggap putra ke-3 nya ini benar2 tidak mau mematuhi perintahnya dan tidak mau membantu sang ayah yang sedang sakit)..yaaah, sudahlah nak jika tidak kamu belikan apa pun utk ayah satu penjelasaan saja sudah cukup..kenapa ???"
putra 3          :  " ayah, uang pemberian mu memang tidak aku belikan apa pun karena yang ku butuhkan masih tersedia satu pack dilemari mendiang ibu, dan uang Rp. 5.000,- itu aku berikan ke anak kecil tukang ojek payung depan perusahaan ayah itu.."
Ayah             :  "(tersentak kaget dan bingung sampai putra ke-3 nya itu tau betul kalau ada ojek payung yang pernah membantu sang ayah menyeberangi tangga penyeberangan waktu macet dan hujan deras, satu hari sebelum sang ayah jatuh sakit)..lalu nak benda apa yang kamu maksud masih tersedia satu pack dilemari mendiang ibu..???"
putra 3              :  " aku hanya butuh satu Lilin merah ini ayah (sambil menunjukkan Lilin kecil itu).."
Ayah                :  " anak ku, kenapa kamu hanya butuh satu padahal jika kamu mau lilin merah itu boleh jadi milik mu, nak..(sambil terharu mengenang nostalgia mendingan sang ibu)"
putra 3              :  " tidak ayah, aku tau Lilin merah ini adalah cahaya lilin makan malam terakhir ibu dan ayah satu jam sebelum kepergian ibu.. Dan aku hanya butuh satu Lilin saja, utk membangun dan mengembangkan Perusahaan ayah, layak nya seperti fungsi cahaya lilin yang mampu menerangi orang-orang disekitarnya dari kegelapan cahaya malam hari.."
Ayah              :  "(ayah pun meneteskan air mata, menangis karena bahagia punya putra seperti ini dan karena benar-benar sudah menemukan  siapa calon pengganti ayahnya yang akan menggantikan posisinya sebagai Direktur)..ayah tidak bisa berkata-kata lagi nak, kamu lah calon Direktur yang ayah pilih dan kamu lah pewaris Perusahaan ayah.."
Ternyata ke-dua anaknya yang lain pun sudah ada diruangan itu juga, mereka mendengarkan semua pembicaraan sang ayah dengan adik bungsu terkasihnya itu.. ^_^

Gerimis Malam
dipenghujung  Desember  2012,


(kutipan dari berbagai cerita motivasi)

moes_27rifah@yahoo.com  
                   &
musrifah5668601@gmail.com





" Kisah Nabi Musa A.s Dan Khidir A.s "

Agama Islam mewajibkan setiap Muslim belajar ilmu sejak ia dilahirkan hingga meninggal. Dan, setiap orang hanya akan mendapatkan ilmu yang dipelajari dan dikaruniakan Alloh SWT kepadanya. Cerita Nabi Musa A.s belajar kepada (Nabi) Khidir A.s ini adalah salah satu yang dikisahkan dalam Al-Qur'an, Surat Al-Kahfi ayat 60-82 beriku ini :
Alloh SWT berfirman, " Dan ingatlah ketika Musa berkata kepada muridnya, "Aku tidak akan berhenti berjalan sebelum sampai ke pertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai bertahun-tahun".

Maka tatkala mereka sampai ke pertemuan dua buah laut itu, mereka lalai akan ikan nya, lalu ikan itu melompat mengambil jalannya ke laut itu. Maka tatkala mereka berjalan lebih jauh, berkatalah Nabi Musa A.s kepada muridnya, " Bawalah kemari makanan kita; sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini".

Muridnya menjawab, 'Tahukah (kamu) Nabi Musa A.s tatkala kita menemukan tempat berlindung di batu tadi, maka sesungguhnya aku lupa menyeritakan tentang ikan itu, dan tidak adalah yang melupakan aku untuk menyeritakannya kecuali setan, dan ikan itu mengambil jalannya ke laut dengan cara yang aneh sekali".

Nabi Musa A.s berkata, "Itulah tempat yang kita cari". Lalu keduanya kembali, mengikuti jejak mereka semula. Lalu mereka bertemu dengan sesorang (Khidir A.s). 

Nabi Musa A.s berkata kepada Khidir A.s, "Bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepada ku ilmu yang benar diantara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepada mu (Khidir A.s) ?"
Dia menjawab, "Sesungguhnya kamu (Nabi Musa A.s) sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersama-sama aku (Khidir A.s). Dan, bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang hal itu ?".

Nabi Musa A.s berkata, "InsyaAlloh kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam sesuatu urusan pun".

Khidir A.s berkata, "Jika kamu mengikutiku, maka janganlah kamu menanyakan kepada ku tentang sesuatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepada mu".

Maka berjalanlah kedunya, "hingga tatkala keduanya menaiki perahu lalu Khidir A.s melubangi perahu itu, yang mengakibatkan menenggelamkan penumpangnya ?".
Nabi Musa A.s berkata kepada Khidir A.s, " Sesungguhnya kamu telah berbuat sesuatu kesalahan yang besar".

Khidir A.s berkata, "Bukankah aku telah berkata, Sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sabar bersama dengan aku ?".
Nabi Musa A.s berkata, "Janganlah kamu menghukum aku karena kelupaan ku dan janganlah kamu membebani aku dengan sesuatu kesulitan dalam urusan ku".

Maka berjalanlah keduanya; hingga tatkala keduanya berjumpa dengan seorang anak, maka Khidir A.s membunuhnya. Nabi Musa A.s berkata, "Mengapa kamu membunuh orang lain ? Sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang mungkar".
Khidir A.s berkata, "Bukankah sudah ku katakan kepada mu, bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku ?".

Nabi Musa A.s berkata, "Jika aku bertanya kepada mu tentang sesuatu sesudah kali ini, maka janganlah kamu memperbolehkan aku menyertai mu, sesungguhnya kamu sudah  cukup memberikan pelajaran kepada ku'.


Maka keduanya berjalan; hingga akhirnya kedunya pun sampai dan bertemu dengan penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka. Kemudian kedunya di negeri tersebut melihat ada dinding rumah yang hampir roboh, maka Khidir A.s menegakkan dinding itu dan membangun kembali dinding tersebut. Nabi Musa A.s berkata, " Jika kamu mau, kamu dapat mengambil upah kepada pemilik rumah itu, sebagai hak kamu karena telah memperbaiki dindingnya yang hamir roboh itu".


Khidir A.s berkata, "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan ku beritahukan kepada mu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak sabar terhadap ku".

Khidir A.s kemudian menjelaskan tentang semua tindakannya. "soal perahu, itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku merusak perahu itu, karena di hadapan mereka ada seorang Raja yang akan merampas tiap-tiap perahu yang terlihat bagus. 

Sedangkan anak muda itu, mereka akan menjadi anak muda dalam kesesatan dan kekafiran kepada orangtuanya.
Kami menghendaki, supaya Alloh SWT mengganti bagi mereka dengan anak-anaknya itu dengan yang lebih dalam kasih sayangnya kepada ibu bapaknya.

Adapun dinding rumah yang akan roboh itu adalah kepunyaan dua orang anak yatim, yang dibawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, dan ayahnya adalah seorang yang soleh, maka Alloh SWT menghendaki agar mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya atau menemukan harta karun itu, sebagai rahmat dari Alloh SWT; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauan ku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya'. " 
(Qs. Al-Kahfi [surah.18]: ayat.60-82)

dipenghujung Desember 2012,
(Kutipan dari berbagai Sumber Kisah Sejarah Islam dan Dongeng Anak Saleh)